Reporter : Riyanto
MAGETAN,- Musim kemarau yang berkepanjangan disejumlah daerah juga dirasakan ribuan warga di wilayah Magetan. Tercatat hingga saat ini sekitar 5000 warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka umumnya tinggal disejumlah daerah yang selama ini selalu menjadi langganan kekurangan air bersih.

Warga menyerbu bantuan air bersih. (foto Riyanto)
Seperti dialami warga dusun Sumber Meneng Desa Kuwon Kecamatan Karas Kabupaten Magetan. Mereka mengaku hanya mengandalkan bantuan droping air bersih dari Pemda Magetan. Pemandangan hampir tiap hari terlihat warga langsung menyerbu tangki air saat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, mengirim air bersih.
Kepala desa Karas, Murgiyanto mengatakan baru saat ini dalam sejarah desanya mengalami kekeringan cukup lama. Menurutnya, setidaknya sejak dua bulan terahir warga desa mengalami krisis air bersih. “Karena air sumur milik mereka mengering. Sehingga untuk kebutuhan air bersih setiap hari, mereka mengandalkan kiriman air dari BPBD Magetan,” jelasnya.
Sementara Ferry Yoga Saputra, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, mengatakan, jumlah warga yang mengalami krisis air bersih semakin bertambah.
“Di Desa Kuwon ada kurang lebih 2 ribu warga yang mengalami krisis air bersih. Sedangkan di Desa Sayutan Kecamatan Parang, ada kurang lebih 1.500 warga yang kekurangan air bersih. Saat ini terus meluas warga yang mengalami kekurangan air bersih,” tandas Ferry.
Dijelaskan, hingga saat ini, BPBD Magetan terus melakukan droping air bersih ke dua desa tersebut. Sedikitnya pengiriman 4 hingga 5 tangki setiap harinya. Apalagi setelah sejumlah wilayah di kecamatan Parang juga mengalami hal yang sama. Jika hujan tidak segera turun, diprediksi warga yang mengalami kekurangan air bersih akan semakin meluas. (yan)